Ekosistem pantai terletak di zona litoral. Ekosistem ini dipengaruhi
oleh siklus harian pasang surut laut. Organisme yang hidup di pantai
memiliki adaptasi struktural sehingga dapat melekat erat di subtrak
keras. Daerah paling atas pantai hanya terendam saat pasang naik tinggi.
Daerah ini dihuni oleh beberapa ganggang, molusca dan remis.
a. Ekosistem pantai pasir
Sumber: tanjungbatuderawan.blogspot.com
|
Ekositem pantai pasir merupakan zona litoral yang terkena ombak
terus menerus dan terpaan cahaya matahari selama 12 jam.Pantai berpasir
hampir tidak ada kehidupan. Pantai berpasir merupakan komponen penting
lingkungan pesisir sebagai :
Penghalang terdapat erosi pantai
Tempat rekreasi
Habitat berbagai jenis burung, penyu, ikan dan berbagai invertebrata.
Vegetasinya membentuk formasi :
1) Formasi Prescaprae
Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuhan yang tumbuh
digundukan pasir adalah Ipomoea Pes Caprae yang tahan terhadap hempasan
gelombang dan angin,tumbuhan ini menjalar dan berdaun tebal. Tumbuhan
lainnya adalah Spinifex Littorium (rumput angin), Vigna.
2) Formasi Baringtonia
Daerah ini didominasi tumbuhan baringtonia, termasuk di dalamnya
Wedelia, Thespesia, Terminalia, Guettarda, dan Erythrina. Bila tanah di
daerah pasang surut berlumpur, maka kawasan ini berupa hutan bakau yang
memiliki akar napas. Akar napas merupakan adaptasi tumbuhan di daerah
berlumpur yang kurang oksigen. Selain berfungsi untuk mengambil oksigen,
akar ini juga dapat digunakan sebagai penahan dari pasang surut
gelombang. Yang termasuk tumbuhan di hutan bakau antara lain Nypa,
Acathus, Rhizophora, dan Cerbera. Jika tanah pasang surut tidak terlalu
basah, pohon yang sering tumbuh adalah: Heriticra, Lumnitzera, Acgicras,
dan Cylocarpus.
Sebagian besar pantai di wilayah tropis adalah pantai
berpasir.Pantai pasir secara ekologis sangat penting sebagai habitat
beberapa organisme,termasuk kepiting dan burung,dan beberapa lokasi
sebagai tempat lahirnya penyu.Pantai berpasir ini dapat memiliki nilai
ekonomi yang tinggi karena beberapa tempat di pantai ini dijadikan
tempat rekreasi yang penting.Pantai berpasir ini juga banyak digunakan
oleh perahu-perahu ikan dan beberapa aktivitas perikanan sebagai
landasan (base) atau lokasi kegiatan.Minyak umumnya akan terakumulasi
pada permukaan sendimen antar-pasang-surut dan dapat menimbulkan dampak
pada organisme termasuk burung-burung dan penyu-penyu yang mendarat di
daerah pantai ini.
Minyak juga dapat masuk ke dalam lapisan bawah permukaan, tingkat
penetrasi ini dipengaruhi oleh ukuran butir sedimen, tingkat penterasi
air, kekentalan minyak, dan keberadaan lubang jejak-jejak jalan kepiting
atau cacing.
Penetrasi minyak ke dalam pasir kuarsa lebih besar dibanding pasir
halus, sementara kemungkinan penetrasi minyak ke dalam sedimen yang
memiliki lubang jalan air lebih kecil dibanding sedimen yang kering.
Minyak ringan dapat melakukan penetrasi dengan mudah, sedang minyak yang
kental cenderung tetap berada pada permukaan.
Minyak yang masuk ke dalam lubang jejak-jejak jalan kepiting atau
cacing dapat mengakibatkan dampak kematian pada kepiting atau cacing
yang hidup dalam lubang-lubang tersebut. Minyak yang tetap berada pada
atau sekitar permukaan pasir dan minyak yang terkena aksi gelombang yang
besar tidak akan tinggal pada pantai berpasir dalam jangka waktu lama,
namun minyak yang berada di lapisan bawah pemrukaan dapat tetap tinggal
hingga beberapa tahun, kecuali dibersihkan secara mekanis.
Sedimen minyak yang terangkat dari permukaan pantai berpasir oleh
aksi gelombang dapat terbawa dan terendapkan pada kawasan yang lebih
kearah lepas pantai, dimana minyak dapat memberi dampak pada organisme
di dasar perairan. Kandungan minyak hidrokarbon pada daging kerang telah
terdeteksi dari beberapa kasus tumpahan minyak, khususnya pada kawasan
teluk yang landai.
Dampak ini cenderung tidak terjadi pada pantai yang terbuka, dimana
sedimen terkontaminasi minyak dapat tersebar dan terendapkan dalam
lingkungan kawasan yang lebih luas.
Karakteristik Pantai Pasir
Kebanyakan terdiri dari kwarsa dan feldspar,bagian yang paling banyak dan paling keras sisa-sisa pelapukan batu di gunung.
Dibatasi didaerah diamana gerakan air yang kuat mengangkut partikel-partikel yang halus dan ringan.
Total bahan organik dan organisme yang hidup di pantai berpasir jauh lebih sedikit dibanding dengan jenis pantai lainnya.
Pantai berpasir dinominasikan oleh 3 invertebrate :
Cacing Polikaeta
Mollusca Bivalvia
Rustacea
Fungsinya:
Tempat beberapa biota meletakan telurnya
Tidak dapat menahan air dengan baik karena sendimennya yang kasar
akibatnya lapisan permukaannya menjadi kering sampai sedalam beberapa cm
diatas pantai yang terbuka terhadap matahari pada saat pasang surut.
Parameter lingkungannya:
Pola arus yang akan mengangkut pasir yang halus
Gelombang yang akan melepaskan energinya dipantai
Angin yang juga merupakan pengangkut pasir
Asosiasi Fauna
Dua kelompok ukuran organism yang bias beradaptasi di daerah pantai pasir :
Organisme Infauna makro (berukuran 1-10 cm),yang mampu menggali liang didalam pasir.
Organisme Meiofauna mikro (berukuran 0,1-1 mm),yang hidup diantara butiran pasir di ruang teristitial
b. Ekositem Pantai Berlumpur
Sumber: amydahlia.wordpress.com
|
Pantai berlumpur merupakan tempat dimana beberapa organisme
berlindung,bertelur dan membesarkan anak.Merupakan juga area yang kaya
nutrisi banyak jenis tumbuhan marin dan pantai.
Pantai berlumpur banyak terdapat di kawasan yang landai dan sering
berasosiasi pada hutan manggrove dan lamun. Ekosistem Pantai Lumpur
terbentuk dari pertemuan antara endapan lumpur sungai dan laut yang
berada di muara sungai dan sekitarnya.Apabila sungainya besar,lumpur
tersebut membentang luas hingga menjorok ke laut.Ekosistem pantai lumpur
yang terdapat di muara disebut Monsun Estuaria.Habitatnya berbagai
jenis ikan gelodok.Komunitas tumbuhannya adalah Tricemia,Skeratia dan
Enhalus Acoroides (rumput laut).Hewan-hewan ini memiliki nilai ekonomi
yang tinggi.Biasanya ekosistem ini kita temui pada sungai-sungai lebar
seperti di Pulau Kalimantan,Irian Jaya,Sumatra dan Jawa. Salah satu
contoh ekosistem pasir berlumpur adalah hutan mangrove
Hutan
mangrove merupakan komunitas vegetasi pantai tropis yang didominasi oleh
beberapa jenis pohon mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang pada
daerah pasang surut pantai berlumpur. Ekosistem mangrove merupakan
ekosistem yang kaya dan menjadi salah satu sumberdaya yang produktif.
Hutan mangrove sebagai salah satu sumberdaya kelautan mempunyai
peranan yang cukup panting. Secara ekologis berbagai jenis hewan laut
hidup di daerah mangrove.
Vegetasi Hutan Mangrove memiliki keanekaragaman jenis yang tinggi,
dengan jumlah jenis yang tercatat sebanyak 202 jenis yang terdiri dari
89 jenis pohon, 5 jenis palem, 19 jenis liana, 44 jenis epifit dan 1
jenis sikas. Namun tidak semua jenis mangrove dapat ditemukan pada
ekosistem mangrove, paling tidak didalam hutan mangrove terdapat salah
satu jenis tumbuhan sejati yang dominan pada hutan mangrove, sepeti
famili Rhizophoraceae, Sonneratiaceae, Avicenniaceae, Meliaceae.
Karakteristik Pantai Lumpur
Terdapat didaerah intredital (Wilayah yang diperngaruhi oleh pasang surut sepanjang garis pantai)
Daerah pantai ini dipenuhi oleh tumbuhan yang terdiri dari terhadap kondisi lingkungan peralihan antara daratan dan lautan.
Umumnya hanya ditemui di pantai yang berombak relative kecil dan bahkan terlindung dari ombak
Disepanjang delta dan estuaria yang dipengaruhi oleh masukan air dan lumpur dari daratan.
Fungsi (manfaat) :
Sebagai perendam gelombang dan angin badai.
C. Ekosistem Pantai Berbatu (will be confirmed)
Sumber: wahyuancol.wordpress.com
http://juprimalino.blogspot.com/2012/06/ekologi-macam-macam-ekosistem-pantai.html
|
pantai berbatu mana ka?
ReplyDelete